Seperti ilmu-ilmu yang lain Teknik Informatika dan
Telekomunikasi akan berkembang bila memiliki metode kajiannya sendiri. Kualitas
suatu penelitian akan tampak melalui kontribusi dalam pemecahan masalah yang
dihadapi masyarakat dan bagi pengembangan IPTEK. Oleh sebab itu penentuan
rumusan masalah perlu didasari aspek manfaat dari penelitian termasuk dari
sudut pandang ekonomi dan kebijakan.
Berkaitan dengan strategi pemecahan masalah menurut
Wiliam J. Gephart (1972), seperti yang dikutip Miarso (2004), menyarankan suatu
taksonomi strategi empiric dalam mecvari kebenaran melalui pengkajian ilmiah.
Usaha pencarian kebenaran ini terdiri dari emapat
lapis, yakni filsafat ilmu, metode umum pemecahan masalah, strategi
operasional, dan sekuen procedural yang digambarkan sebagai pohon pengkajian
ilmiah dengan tiga cabang yang terdiri dari Pengembangan, Penelitian dan
Penilaian.
Pengkajian ilmiah dalam bentuk Penelitian
Pengembangan atau lebih tepat disebut Penelitian Rekayasa dapat berupa :
a. Rencana (Plan)
b. Rancangan (Design)
c. Kontruksi (Construct)
d. Terapan (Applied), dan
e. Hasil Pengembangan (Development)
Rencana, rancangan, atau konstruksi dari model,
sistem, atau produk hasil penelitian rekayasa harus teruji berdasarkan metode
formal, metode komputasi, maupun pengujian- pengujian matematis dan metode cleanroom
lainnya yang berbeda dengan metode penelitian ‘Pure Research’. Namun tidak
menutup kemungkinan digunakannya metode- metode dari ‘Pure Research’ terutama
pada tahapan identifikasi masalah maupun pengujian, dan metode Penelitian
Evaluasi pada tahapan evaluasi hasil. Pengkajian ilmiah yang berbentuk ‘Pure
Research’, atau biasa disebut Penelitian saja (termasuk Basic Research),
merupakan paradigma pengkajian ilmiah yang banyak dianut para peneliti terutama
yang beraliran positivistik. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui,
membuktikan, dan memperoleh pengetahuan baru melalui pendekatan sistematik,
akuratif, dan probabilistik. Hasil atau kesimpulannya dapat berlaku umum.
Yang termasuk dalam bentuk pengkajian Ilmiah seperti
ini adalah penelitian :
a.
Historis/fenomenologis
b.
Kasus
c.
Deskriptif
d.
Korelasiaonal/asosiatif
e.
Kasual Komparatif
f.
Eksperimen
Penelitian Evaluasi merupakan pengkajian ilmiah yang
bertujuan untuk memilih, memperbaiki, dan memantapkan hasil kebijakan atau
program yang telah dijalankan. Hasil dari pengkajian ilmiah jenis ini berupa
informasi guna mendukung pengambilan keputusan yang bersifat khusus sehingga
kesimpulannya tidak bisa berlaku umum. Pendekatan yang digunakan bersifat
sistemik dan berorientasi pada tujuan. Dari penjelasan di atas, maka penelitian
dapat pula dikelompokkan menjadi dua, yakni Penelitian Rekayasa dan Penelitian
Nonrekayasa. Hasil Penelitian Rekayasa dapat berupa model, formula, algoritma,
struktur, arsitektur, produk, maupun sistem yang telah teruji, sedangkan hasil
Penelitian Nonrekayasa dapat berupa teori dan keputusan yang telah teruji pula
secara empiris.
Penelitian Rekayasa dapat berupa:
- Forward Engineering: rekayasa yang dilakukan dari perencanaan, perancangan, pembangunan, hingga penerapan, atau pada tahapan-tahapan pendek rekayasa, misal dari perancangan ke pembangunan saja. Rekayasa dilakukan mulai dari abstraksi yang lebih tinggi menuju ke setingkat atau beberapa tingkat lebih rendah.
- Reverse Engineering: merupakan rekayasa dari produk, sistem, atau prototipe yang sudah ada menjadi blue print, formula, atau model, atau pada tahapan-tahapan pendek rekayasa, misal dari pembangunan ke perancangan saja. Rekayasa dilakukan mulai dari abstraksi yang lebih rendah menuju ke setingkat atau beberapa tingkat lebih tinggi.
- Re-engineering: merupakan pengubahan dan pengorganisasian kembali komponen-komponen system yang dapat dilakukan terhadap hasil desain atau implementasi saja atau pada keseluruhan tahapan/abstraksi sistem, tanpa menghilangkan keseluruhan komponen lama agar diperoleh metode, formula, model, prototipe, produk, sistem, atau tools dengan tingkat kesempurnaan dan standar yang lebih tinggi.